Tuesday, March 1, 2016

cara membuat latar belakang masalah skripsi yang baik dan benar

cara membuat latar belakang masalah skripsi yang baik dan benar Judul artikel yang saya suguhkan kali ini adalah cara membuat latar belakang masalah penelitian, baik itu skripsi, tesis, maupun disertasi. Sebelum artikel ini saya sudah menjelaskan sedikit tentang cara membuat rumusan masalah yang baik dan benar. Rumusan masalah lebih dulu dibahas karena memang kita meneliti harus ada masalah dulu. Maka, lagi-lagi saya anjurkan temukan masalahnya dulu, barulah kemudian alihkan pemikiran ke latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan masalah, dan tujuan serta manfaatnya. Dalam menyusun latar belakang masalah penelitian, ada beberapa hal yang harus anda tekuni, antara lain adalah : langkah-langkah ini merupakan bagian dari membuat latar belakang masalah 1. Jadilah seperti "mata-mata" Untuk menemukan masalah, anggaplah anda seolah-olah "mata-mata" yang sedang ingin mencari tahu segala hal yang menurut anda itu adalah masalah. Seperti yang sudah saya jelaskan sebelumnya, anda dapat menemukan masalah dari lingkungan disekitar anda. Misalnya isu sosial, budaya, pendidikan, keamanan, politik, dan sebagainya. 2. Fakta masalah Dalam menyusun latar belakang masalah, ada baiknya anda memikirkan terlebih dahulu fakta masalah yang akan anda jadikan sebagai fokus masalah. Karena masalah sebenarnya adalah kesenjangan antara sesuatu yang diharapkan dengan suatu kenyataan ( das sollen-das sein). 3. Temukan fokus masalah Setelah menjadi "mata-mata", dari sekian banyak hal yang telah anda perhatikan, setelah mempertimbangkannya, maka lakukanlah analisis permulaan. Gunanya agar anda dapat menyimpulkan fokus masalahnya. Fokus masalah adalah masalah yang menurut anda lebih dominan, lebih krusial, dan lebih aktual. Usahakanlah fokus masalah yang anda temukan merupakan masalah yang paling unik, harus dikedepankan untuk dibahas, dan memang isu yang benar-benar terjadi. Jangan menjadikan masalah. Tapi masalahnya haruslah yang benar-benar terjadi. Contoh : Kebijakan BPJS kesehatan di indonesia Masalah : Sosialisasi Pelayanan Identitas kependudukan cenderung ganda Lingkungan Masyarakat Jamkesda dan Jamkesmas Misalnya anda menemukan 5 masalah di atas terkait efektif atau tidaknya kebijakan BPJS, maka pilihlah masalah mana yang menurut anda paling dominan, paling krusial, dan aktual. Tapi yang paling utama adalah masalah yang krusial dulu. Yakni masalah yang kira-kira butuh pemecahan dan solusi mengatasinya berdasarkan teori dan anjuran. Anjuran disini saya maksudkan bisa saja dari para akademisi, tuntutan masyarakat, dan sebagainya. Misalnya anda pilih poin 1 dan poin 2, yaitu kebijakan BPJS bermasalah karena kurangnya sosialisasi dan pelayanan. Maka dalam proses membuat latar belakang masalahnya nanti jangan lepas dari 2 masalah tersebut. 4. Jelaskan masalahnya Membuat susunan latar belakang masalah, anda dapat menyusunnya dari hal yang umum dulu kemudian baru hal yang khusus. Atau sebaliknya, anda dahulukan yang khusus kemudian yang umum. Contoh : Kebijakan BPJS kesehatan di Indonesia Masalah yang di pilih : Sosialisasi Pelayanan Poin ini kita anggap sebagai masalah dominan, krusial, dan aktual. Nah, saat menjelaskan masalahnya dalam latar belakang masalah penelitian, dua cara menyusunnya di atas dapat anda jadikan pedoman yakni : UMUM ---> KHUSUS KHUSUS ---- > UMUM Penjelasan : a. Umum---khusus Dalam poin ini, anda dapat membicarakan yang umum dulu. Akan tetapi jangan menyimpang dari kedua masalah krusial di atas.Caranya : Carilah Peraturan-perundangan yang berlaku atas kebijakan BPJS Kesehatan. Kemudian analisis ketidak-efektifan, dan simpulkan. Misalnya, menurut peraturan BPJS kesehatan No.1 tahun 2014 bla..blas,,bla.. dan seterusnya. Temukan fakta lapangan tentang sosialisasi dan pelayanan BPJS Kesehatan Temukan teori terkait sosialisasi dan sistem pelayanan yang baik. Sesuai atau tidak dengan peraturan? Jelaskan kondisi masyarakat terkait adanya kebijakan BPJS Kesehatan. Buat alasan mengapa anda memilih judul ini. UMUM - KHUSUS b. Khusus---Umum Cara ini mendahulukan hal-hal yang khusus dulu untuk di bahas. Atau utarakan dulu maksud dan tujuan memilih judul, kemudian mengutarakan hal yang umum. Cara ini merupakan kebalikan dari cara Umum---Khusus. Silahkan dipikirkan saja. heheh KHUSUS -- UMUM Jadi tips dan trik menulis laporan penelitian, baik itu journal, skripsi, maupun tesis dan disertasi, adalah seperti langkah-langkah yang saya sebutkan di atas. Sebagai referensinya saya memiliki pedoman sendiri dari kampus, buku-buku. Salah satu Buku yang sering menjadi rujukan saya adalah susunan Prof.Dr. Sugiyono tentang Motode penelitian administrasi, dan lain sebagainya. Inti dari semua itu, hal yang penting anda ketahui adalah mengetahui masalah di sekitar anda. Bagaimana mungkin anda akan menulis sebuah karya ilmiah jika masalahnya anda tak ketahui? Jika anda memaksakan diri menulis karya ilmiah yang bukan anda ketahui, usahakanlah banyak bertanya, dan membaca buku. Hal yang seperti ini biasanya jika anda memilih jurusan kuliah yang bukan minat anda. Sekian.

Tahapan Menulis Skripsi

Tahapan Menulis Skripsi (dari awal sampai akhir) dengan cepat Posted on 20 Februari 2011 by Nesyia_ney Standar 108 2 Kasih Jempolnya donk Cara-cara ini berdasarkan pengalaman saya, jadi bisa disesuaikan dengan aturan yang ada dikampus kamu. Ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk memulai skripsi kamu. Cekidot 1.Tentukan pilihan Pada tahap ini kamu tentukan kemana bidang kuliah yang kamu minati, biasanya dapat dilihat dari Mata Kuliah Pilihan (tidak wajib, tapi wajib di pilih buat nambah jumlah SKS sebagai syarat kelulusan). Kamu bisa pilih yang kamu sukai atau yang sedang trend saat itu. Kalau prinsip kamu “yang penting cepat lulua, tanpa peduli bidangnya apa”, carilah informasi penelitian yang tidak membutuhkan waktu lama, sederhana, murah meriah. Kalau mau ikut proyekan dari dosen, harap teliti dulu butuh pengerjaan berapa lama proyek itu, bagaimana tingkat kesulitannya, karena ada beberapa dosen yang “memanfaatkan” waktu dan tenaga kamu untuk membantu proyekan mereka yang lamaaa dan lebih berat (tidak sesuai untuk penelitian S1), tanpa memikirkan sesungguhnnya kamu ingin segera lulus. Jangan mikir yang penting gratisan, pikirkan juga ortu kamu yang pingin liat kamu segera wisuda. Itu sih pendapat saya, tapi kalau kamu memang mencintai pekerjaan itu, dan masih ingin berlama-lama di kampus it’s ok. 2. Hunting info Jika kamu sudah menentukan pilihan, kamu bisa hunting info mengenai bidang tersebut, apa yang akan kamu angkat untuk dijadikan penelitian. Sambil hunting info, jangan lupa hunting dosen pembimbing, supaya kebagian kouta, biasanya setiap dosen dibatasi untuk menjadi pembimbing skripsi. Tips mencari dosen pembimbing, carilah dosen pembimbing yang baik; yang benar-benar membimbing; tidak sibuk atau sedang kuliah S2 atau S3 apalagi bolak balik luar kota; cari dosen yang senior karena beliau sudah sangat berpengalaman dalam membimbing, ilmunya melimpah, biasanya disegani oleh juniornya; carilah dosen pembimbing yang master dibidangnya, karena akan menjadi penolong saat ujian. 3.Tentukan judul dan dosen pembimbing Setelah mendapat cukup banyak info, tentukanlah judul apa yang akan kamu ajukan, saran saya buatlah beberapa judul, begitu pula alasan mengapa kamu mau mengangkat permasalahan itu. Jika sudah ada beberpa alternatif judul, temuilah dosen pembimbing kamu, tentunya setelah kamu mendaftarkan diri ke bagian akademik dan sudah membuat janji bertemu dengan dosennya. Usahakan hari itu juga kamu mendapatkan judul yang fix , alasan-alasannya, agar kamu bisa mencari info lebih banyak. Setelah mendapatkan judul yang kira-kira tepat, sebelum berpisah dari dosen pembimbing, tentukan jadwal bimbingan lagi. Jika ingin skripsi kamu segera selesai jarak antar bimbingan satu dengan selanjutnya jangan terlalau lama. 4.Pembuatan Usulan Penelitian Setelah berdiskusi mengenai judul, buatlah BAB 1 sampai BAB 3. Pembuatan Bab 1 (Pendahuluan) biasanya berdasarkan hasil diskusi dengan dosen pembimbing ke 1,2, atau 3. Baca juga skripsi sebelum-sebelumnya yang mirip dengan judul kamu untuk mengetahui Bab 3 (metodelogi), bahan, alat, metode penelitian, dan analisis data. Sedangkan untuk penulisan Bab 2, kamu bisa search di internet (minimalisir data sekunder, terutama dari blog, utamakan dari jurnal); data primer dari buku-buku yang berkaitan, supaya lebih mudah tidak perlu mencari buku lintas kampus, kamu bisa tanya ke dosen pembimbing, mungkin mereka punya bukunya. Ingat pembuatan UP ini harus selesai sesuai jadwal bimbingan kamu selanjutnya. 5.Bimbingan pembuatan Usulan Penelitian (UP) Setelah UP yang kamu buat selesai, kamu bisa bertemu ke dosen pembimbing untuk mengoreksi hasil tulisan kamu. Mulai saat ini kamu perhatikan baik-baik perbaikan apa saja yang harus dilakukan, jangan sampai bimbingan selanjutnya kesalahan itu masih ada. Kamu juga harus perhatikan cara dosen kamu membimbing, ada dosen yang hanya membacakan apa saja yang harus kamu perbaiki, ada yang hanya memberi tanda-tanda bahwa yang kamu tulis itu salah, tidak jelas, tidak perlu di tulis, atau ada yang di tambahkan, ganti paragraf, dll. Jika tipe dosen seperti itu kamu harus rajin mencatat perkataanya (kalau perlu direkam deh), kalau terlalu cepat jangan sungkan untuk minta diulang. Tapi ada juga dosen yang menyenangkan, dia akan menulis yang seharusnya kamu tulis di lembar UP kamu, inilah dosen yang paling enak. Biasanya diskusi dengan dosen pembimbing akan ditanyakan saat sidang nanti (jadi catat semua hal-hal penting). Ada saat dimana dosen tidak bisa memeriksa hasil UP kamu saat itu, jangan khawatir kamu bisa minta jadwal bimbingan, ingat jadwalnya jangan terlalu jauh, sesuaikan dengan jadwan dosen semua pembimbing. Permasalahan yang membuat bingung adalah pendapat antara dosen pembimbing 1 dan 2 berbeda, naaah biasanya kan bimbingan pertamakali ke dosen pembimbing 1, kalau ternyata berbeda dengan dosen pembimbing ke-2 kamu bisa mengutarakan pendapat dosen pembimbing 1 ke dosen pembimbing 2, biasanya sih yang ke-2 mengikuti yang ke-1. 6.Bimbingan, revisi, bimbingan, revisi, oke! Setelah kamu revisian, kamu bimbingan lagi, ada revisian…bimbingan lagi, sampai dosen pembimbing 1 dan 2 mengatakan oke! (yaa ngga harus oke juga sih kata-katanya, yang semakna lah ya). Jangan lupa minta tanda tangan pengesahan bahwa UP kamu sudah disetujui oleh dosen pembimbing. 7.Daftar Seminar. Cek ke TU atau akademik persyaratan apa saja yang harus kamu penuhi, biasanya draf UP dan transkrip akademik kamu, pastikan SKS yang sudah kamu ambil memenuhi syarat untuk maju seminar UP. Teliti kembali jumlahnya, jangan sampai ada mata Kuliah dobel. Persiapkan seminar UP dengan matang, kuasai laporan UP kamu. 8.Revisi setelah seminar Tunggu dulu, perjuangan belum berakhir, biasanya setelah seminar akan banyak revisi dan masukan dari dosen penguji. Setelah kamu catat masukan dan revisian dari dosen kamu bisa menemui langsung pembimbing, karena tidak semua revisi atau saran bisa dimasukkan, biasanya ada beberapa yang tidak perlu dirubah (lumayan, mengurangi pekerjaan). Setelah bimbingan, segera perbaiki dan bimbingan lagi untuk mengecek hasil revisisan kamu. Kalau oke, segera minta tanda tangan pengesahan lagi. 9.Mulai Penelitian Mulailah penelitian sesegera mungkin, semakin kamu cepat memulai, cepat juga menyelesaikannya. Setelah setengah perjalanan penelitian kamu, sebaiknya kamu mula mencicil membuat skripsi, BAB IV-V, lampiran (foto-foto), mulai bikin abstrak, daftar isi, kata pengantar, ucapan terimakasih, biodata. Jadi ketika penelitian kamu sudah beres kamu tinggal mengolah data dan menambahkan tulisan-tulisan yang kurang. 10.Penelitian Selesai Hal yang paling sulit adalah penulisan pembahasan dalam hal ini. Analisa dan semua ilmu yang telah kamu pelajari sangat berperan penting, mainkan semuanya, dan gunakan bahasa yang runut dan mudah dimengerti oleh orang yang akan membaca skripsi kita, meskipun si pembaca bukan bergerak dibidang yang sama seperti kita. Alasan-alasan yang diajukan harus masuk akal dan jangan menimbulkan pertanyaan, rancu, tidak nyambung, apalagi berbenturan dengan teori dasar. Analisis data bisa kamu serahkan pada ahlinya, tidak masalah mengeluarkan uang tambahan daripada kamu harus menambah waktu dan pikiran untuk mempelajari, belum lagi kalau ada yang salah, kecuali kamu sedang santai membuat skripsi. Saran dari saya, carilah teman anda yang kuliah di ilmu statistik atau paham mengenai statistik, jadi bisa dapat harga teman, hehe. Segera selesaikan bagian yang paling berat ini. Setelah itu kamu atur jadwal lagi untuk bimbingan, revisi, bimbingan lagi. 11.Seminar pra sidang/ kolokium/ seminar hasil Di beberapa PTN/PTS ada yang menggunakan seminar ini. Di seminar ini kita memepresentasikan hasil penelitian kita, persiapannya akan lebih matang daripada seminar UP, karena kamu akan diuji dari segi keilmuan juga tentang apa yang kamu tulis di BAB IV dan V. 12. Sidang Sarjana Inilah proses akhir dari perjalanan panjang perkuliahan Strata 1. Persiapan materi yang perlu kamu kuasai adalah lihat pengujinya siapa dan minta bantuan dosen pembimbing dan senior-senior sebelumnya yang pernah diuji oleh beliau, prediksi pertanyaanya. Selain itu kamu kembangkan judul skripsi kamu yang berhubungan dengan bidang penguji sidang. Agar lebih simpel, tulislah pertanyaan yang kira-kira akan muncul lalu jawablah sendiri (itu sangat efektif loh). Selama persidangan jangan grogi, jawablah yang kamu tau, jika tidak tau cukup senyum manis dan katakan “maaf pak lupa” (jurus jitu) jangan jawab asal karena kamu akan ‘dibantai’ nanti dengan pertanyaan yang lebih gila lagi. Setelah sidang akan ada Yudisum, disini kamu akan dapat banyak wejangan dari ketua jurusan ,dari dosen, pengumuan IPK kamu, dan pemberian gelar sarjana. Suasana haru, flashback masa-masa awal kuliah akan terlintas cepat diotak kamu, tahan air mata, jangan lupa ucapkan terimakasih untuk semua dosen terutama pembimbing. Selamat, kamu sekarang sarjana Nb: Agar proses pembuatan skripsi kamu lebih ringan, mudah, cepat, murah, dan menyenangkan carilah partner skripsi kamu, misalkan beda objek atau beda metode. Selain itu keuntungan yang kamu dapat ketika daftar sidang minimal sudah memenuhi kuota untuk pelaksanaan sidang. Karena dibeberapa PTN/PTS harus ada jumlah minimal peserta sidang, kan kalau kamu ada banyakan lebih mudah daftarnya. Adanya partner bisa menolong kamu disaat emergency, misalkan kamu tidak bisa ke tempat penelitian karena ortu sakit, kamu bisa minta tolong untuk mengambil data/kontrol terhadap penelitian kamu. atau kamu ada dealing bisnis penting. Jangan pernah menunda Nikmati saja alurnya, akan ada banyak hambatan, seka, duka. Nikmati saja tahap demi tahap, keep moving forward. Tata cara penulisan skripsi bisa kamu minta ke TU biasanya ada, mulai dari cover, kerangka pemikiran, dll. Pastikan kamu tidak asal ikut-ikutan skripsi yang ada di perpus, tanyakan ke dosen pembimbing bagaimana spasi, margin, paragraf, font, size, letak halaman yang benar.

cara pembuatan proposal skripsi Yang Benar PROPOSAL SKRIPSI

cara pembuatan proposal skripsi Yang Benar PROPOSAL SKRIPSI PENGANTAR Skripsi merupakan karya tulis ilmiah laporan hasil perancangan atau penelitian mandiri untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh derajat kesarjanaan S-1 pada Jurusan Teknik Teknik Elektro UMY. Sebelum melakukan penulisan skripsi ini mahasiswa wajib membuat proposal skripsi yang disetujui kedua dosen pembimbing. Proposal skripsi yang telah disetujui dosen pembimbing berfungsi pegangan selama melakukan kegiatan skripsi. PENGERTIAN & TUJUAN Add caption Salah satu kegiatan pendidikan mahasiswa di perguruan tinggi adalah melakukan penulisan karya ilmiah berupa skripsi. Dengan demikian skripsi merupakan karya ilmiah yang disusun berdasarkan hasil penelitian di lapangan atau di laboratorium atau berupa perancangan sistem/alat untuk menyelesaikan suatu masalah. Penelitian atau perancangan alat/ sistem ini merupakan suatu kegiatan ilmiah yang diarahkan untuk mengembangkan pengetahuan dengan menggunakan berbagai informasi dan metodologi dalam bidang ilmu yang melingkupinya. Dalam kegiatan tersebut mahasiswa dituntut mengerahkan kemahiran berpikir, bersikap dan bertindak dalam usaha menggali dan mengembangkan pengetahuan yang baru untuk disumbangkan dalam bidang keahliannya. Selain itu dituntut untuk menerapkan kaidah dan etika ilmiah yang berlaku di lingkungan masyarakat ilmiah. Dalam kaitan itu, peran Dosen dan Mahasiswa dalam penyusunan skripsi dapat ditunjukkan melalui distribusi kontribusinya. Berdasarkan pengalaman, kontribusi masing-masing sangat bervariasi. Tabel berikut memberikan gambaran kontribusi dosen dan mahasiswa dalam kegiatan tersebut. Kegiatan Skripsi Kontribusi Dosen Mahasiswa Penentuan Topik dan Tema 20 - 100 % 0 - 80 % Perencanaan Penelitian 20 - 80 % 20 - 80 % Pelaksanaan Penelitian 0 - 30 % 70 - 100% Penyusunan Laporan 10 - 20 % 80 - 90 % Presentasi 10 - 20 % 80 - 90 % Tujuan dari penyusuan skripsi secara umum adalah : 1. memberi kesempatan bagi mahasiswa untuk menunjukkan kemampuan dalam mengindentifikasi, memformulasi, dan menyelesaikan masalah iptek, 2. sebagai ujian akhir untuk memperoleh kualifikasi Sarjana S-1,. Kegiatan penyusunan Skripsi hendaknya dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh mahasiswa untuk melengkapi pengetahuan dan kemampuannya agar menjadi Sarjana Teknik yang : 1. mampu menerapkan pengetahuan matematika, sains dan keteknikan, 2. mampu merancang dan melakukan eksperimen dan juga menganalisis dan menginterpretasikan data, 3. mampu merancang sistem, komponen atau proses sesuai tuntutan yang dikehendaki, 4. mampu mengidentifikasi, memformulasi dan menyelesaikan masalah keteknikan Prosedur penyusunan skripsi diatur secara akademik dan administrasi sesuai panduan yang ada. Untuk konsultasi penyusuan proposal skripsi sepenuhnya diserahkan kepada mahasiswa dengan dosen yang sesuai dengan keminatan studinya. RAMBU-RAMBU PENYUSUNAN PROPOSAL SKRIPSI JUDUL Menggambarkan tentang materi skripsi secara singkat, jelas dan spesifik. Contoh: SENTER DENGAN ISI ULANG DARI SUMBER ENERGI MEKANIK BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berisi uraian tentang kenyataan yang melatar belakangi munculnya gagasan pembuatan skripsi, antara lain berupa gambaran tentang keadaan riil lengkap dengan permasalahan yang ada yang perlu diselesaikan. Paragraf berikutnya berisi gambaran keadaan lebih baik yang diharapkan setelah masalahnya terselesaikan dan pentingnya masalah tersebut diselesaikan. Contoh: Perkembangan dalam dunia elektronika saat ini sudah merupakan bagian dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta inovasi yang pada saat ini tengah berjalan dengan pesat seiring dengan lajunya zaman. Hal ini disebabkan oleh kebutuhan manusia akan kemudahan dan efisiensi penggunaan energi dalam berbagai bidang, namun bentuk tetap ringkas serta berpenampilan menarik. Salah satu dari sekian banyak peralatan produk teknologi adalah senter. Sejak pertama kali diciptakan hingga saat ini senter digunakan oleh manusia sebagai alat yang dapat mengeluarkan cahaya untuk membantu manusia agar dapat melihat atau mengidentifikasikan suatu benda yang berada dalam suatu tempat yang kurang mendapatkan cahaya atau bahkan tidak adanya cahaya sama sekali. Kebutuhan senter saat ini sangat dibutuhkan dalam kegiatan-kegiatan seperti navigasi darat, poskamling, nelayan, kebutuhan di rumah di saat mati lampu dan lain sebagainya. Senter memang sangat dibutuhkan oleh manusia sebagai salah satu sumber cahaya yang praktis. Penggunaan senter tidak dapat terlepas dari ketersediaan energi pada baterai yang digunakan. Selama ini penggunaan senter sering terganggu karena kehabisan energi dari yang digunakan. Senter tersebut dapat digunakan kembali jika baterai diganti atau diisi ulang dengan mengambil energi dari jaringan listrik PLN. Hal ini akan sulit dilakukan bila cadangan baterai habis dan jauh dari jaringan listrik PLN. Agar penggunaan senter tidak terganggu, bila tidak ada baterai cadangan atau jauh dari PLN diperlukan adanya senter yang sumber energinya tidak tergantung dari dua jenis sumber energi tersebut. Dengan kata lain diperlukan senter yang sewaktu-waktu dapat digunakan. B. Perumusan Masalah Berisi tentang masalah-masalah yang akan diselesaikan, alternatif penyelesaian yang bisa dilakukan, alternatif terpilih lengkap dengan argumenmtasi. dilengkapi dengan keadaan yang diharapkan setelah masalah tersebut terselesaikan. Contoh: Pada umumnya sumber energi senter berupa baterai, baik sel kering yang satu kali pakai dibuang, atau baterai yang bisa diisi ulang dengan jaringan listrik PLN. Dengan demikian akan mengalami kendala ketika cadangan baterai habis dan jauh dari jaringan listrik PLN. Untuk mengatasi hal ini diperlukan sebuah senter yang siap digunakan setiap saat. Masalahnya adalah bagaimana mewujudkan sebuah senter yang dapat diisi ulang dengan mudah setiap saat dan dimana saja tanpa tergantung adanya jaringan listrik PLN. C. Tujuan Berisi tujuan dilakukannya penelitian atau pembuatan sebuah peralatan yang digunakan untuk menyelesaikan masalah. Contoh: Mewujudkan sebuah senter yang dapat diisi ulang dengan mudah setiap saat dan dimana saja tanpa tergantung adanya jaringan listrik PLN. D`. Kontribusi Berisi tentang manfaat hasil perancangan yang dilakukan bagi kehdupan masyarakat. Contoh: Senter hasil perancagan ini diharapkan dapat digunakan untuk mengatasi kendala kehabisan energi baterai yang dapat terjadi pada saat senter sebagai sumber cahaya benar-benar diperlukan pada saat cadangan baterai habis atau jauh dari jaringan PLN. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Berisi tentang teori berkenaan dengan hal-hal yang berkaitan dengan permasalahan dan upaya penyelesaiannya. Bila diperlukan ada hipotesa bahwa masalah yang ada dapat diselesaikan dengan sistem/alat yang dibuat. BAB III METODOLOGI A. Prosedur Perancangan Berisi tatacara dan langkah-langkan yang diperlukan untuk mencapai tujuan perancangan yang dilakukan. Contoh: Tata cara yang dilakukan untuk mewujudkan senter menggunakan pengisi baterai dengan induksi elektromagnetika mulai darai awal hingga akhir adalah sebagaimana ditunjukan dalam Gambar 3.1. Gambar 3.1 Prosedur perancangan B. Analisis Kebutuhan Berisi tentang hal-hal yang harus ada pada hasil perancangan agar mampu menyelesaikan masalah yang ada sesuai tujuan. Contoh: Sesuai penyelesaian masalah yang akan dilakukan, kebutuhan pokok yang harus ada padfa senter tersebut yang hendak dibangun adalah: 1. Senter yang dirancang harus dapat digunakan dalam jangka waktu yang cukup lama dan dengan intensitas cahaya yang sekiranya memenuhi kebutuhan. 2. Pengisian baterai harus dapat dilaksanakan sewaktu-waktu baik pada saat energi baterai habis atau sekedar untuk menambah cadangan energi. 3. Senter tetap haruis relatif ringan sehingga mudah dibawa dan mudah pula dalam pengisian. C. Spesifikasi dan Desain Berisi spesifkasi alat yang dirancang, komponen, peralatan uji yang digunakan dan diagram blok peralatan yang akan dirancang. Contoh: Secara umum senter yang dirancang mempunyai spesifikasi sebagai berikut: • Menggunakan baterai HP • Lampu yang digunakan adalah LED • Senter mempunyai ukuran panjang 25 cm dan diameter 4 cm • Pengisian dapat dilakukan dengan kecepatan kocok 50 kali permenit Dengan spesifikasi di atas maka komponen-komponen yang dibutuhkan untuk membangun dan menguji senter ini adalah: • Komponen berupa:  Baterai HP Nokia 3,6 volt 600 mAh  Lampu LED 3,6 volt ... watt  Penyearah, dengan 4 buah diode silikon 1N400  Magnet silinder dengan ukuran panjang ... cm dan diameter ... cm  Kumparan dengan kawat 0,2 mm 2000 lilitan diameter ... cm  Saklar dan casing • Alat uji yang digunakan untuk menguji adalah:  Voltmeter DC, Ampermeter DC, Luxmeter dan Stopwatch Diagram blok rangkaian senter yanag dirancang adalah seperti terlihat pada gambar 3.2. Gambar 3.2 Blok diagram rangkaian senter Keterangan gambar : a. Induksi : Sebagai penyedia tegangan b. Dioda penyearah : Sebagai pengubah tegangan AC menjadi tegangan DC. c. Baterai : Sebagai penyimpan tegangan d. Sakelar : Sebagai pemutus dan penghubung arus listrik dari sumber ke pemakai / beban e. LED : Sebagai pemancar cahaya. D. Implementasi dan Verifikasi Berisi langkah-langkah yang dilakukan dalam pembuatan alat serta tahapan-tahapan pengujian yang dilakukan untuk masing-masing blok peralatan yang dirancang. Contoh: Setelah jelas spesifikasi dan desain, selanjutnya dilakukan pembuatan dan perakitan masing-masing komponen. Untuk mengetahui apakah masing-masing blok sudah dapat bekerja dengan baik perlu dilakukan verifikasi. Dengan demikian bila ada kesalahan atau kekurangan dapat diperbaiki terlebih dahulu sebelum dirangkai dengan blok yang lain. E. Validasi Berisi langkah-langkah yang dilakukan saat pengujian peralatan secara keseluruhan, besaran-besaran yang akan diuji, dan ukuran untuk menilai apakah alat sudah bekerja dengan baik sesuai spesifikasi. Contoh: Pada tahap ini dilakukan pengujian senter secara menyeluruh, peliputi pengujian fungsional dan pengujian ketahanan sistem. Pengujian fungsional dilakukan untuk mengetahui bahwa sistem dapat bekerja dengan baik sesuai dengan prinsip kerjanya. Pengujian ketahanan berkaitan dengan kemampuan snter menyimpan energi, kualitas cahaya yang dihasilkan dan juga seberapa lama senter dapat digunakan. Dari validasi ini dapat diketahui kesesuaian hasil perancangan dengan analisis kebutuhan yang diharapkan.

Langkah Langkah Menyusun Skripsi Agar Cepat Selesai

Langkah Langkah Menyusun Skripsi Agar Cepat Selesai Posted on December 10, 2013 by Tips Manfaat · Leave a comment Langkah Langkah Menyusun Skripsi – nie buat mahasiswa semester akhir yang sedang galau dengan skripsi, memang sih kadang skripsi bikin kita pusing, apalagi dosen pembimbing yang kadang mintanya macem macem, bikin kita stress, tapi jalani sajalah, pasti lambat waktu skripsi juga pasti kelar kalau kita bersemangat. Dan pada kesempatan ini kami selaku admin tipsmanfaat akan memposting seputar Langkah Langkah Menyusun Skripsi, agar anda bisa mnyiapkan diri sebelum anda menyusun skripsi, ngga usa berlama lama, yuk kita simak artikel Langkah Langkah Menyusun Skripsi, siapa tahu bermanfaat bagi anda semua Langkah Langkah Menyusun Skripsi 1. Siapkan Diri. Hal pertama yang wajib dilakukan adalah persiapan dari diri Anda sendiri. Niatkan kepada Tuhan bahwa Anda ingin menulis skripsi. Persiapkan segalanya dengan baik. Lakukan dengan penuh kesungguhan dan harus ada kesediaan untuk menghadapi tantangan/hambatan seberat apapun. 2. Minta Doa Restu. Saya percaya bahwa doa restu orang tua adalah tiada duanya. Kalau Anda tinggal bersama orang tua, mintalah pengertian kepada mereka dan anggota keluarga lainnya bahwa selama beberapa waktu ke depan Anda akan konsentrasi untuk menulis skripsi. Kalau Anda tinggal di kos, minta pengertian dengan teman-teman lain. Jangan lupa juga untuk membuat komitmen dengan pacar. Berantem dengan pacar (walau sepele) bisa menjatuhkan semangat untuk menyelesaikan skripsi. 3. Buat Time Table. Ini penting agar penulisan skripsi tidak telalu time-consuming. Buat planning yang jelas mengenai kapan Anda mencari referensi, kapan Anda harus mendapatkan judul, kapan Anda melakukan bimbingan/konsultasi, juga target waktu kapan skripsi harus sudah benar-benar selesai. 4. Berdayakan Internet. Internet memang membuat kita lebih produktif. Manfaatkan untuk mencari referensi secara cepat dan tepat untuk mendukung skripsi Anda. Bahan-bahan aktual bisa ditemukan lewat Google Scholar atau melalui provider-provider komersial seperti EBSCO atau ProQuest. 5. Jadilah Proaktif. Dosen pembimbing memang “bertugas” membimbing Anda. Akan tetapi, Anda tidak selalu bisa menggantungkan segalanya pada dosen pembimbing. Selalu bersikaplah proaktif. Mulai dari mencari topik, mengumpulkan bahan, “mengejar” untuk bimbingan, dan seterusnya. 6. Be Flexible. Skripsi mempunyai tingkat “ketidakpastian” tinggi. Bisa saja skripsi anda sudah setengah jalan tetapi dosen pembimbing meminta Anda untuk mengganti topik. Tidak jarang dosen Anda tiba-tiba membatalkan janji untuk bimbingan pada waktu yang sudah disepakati sebelumnya. Terkadang Anda merasa bahwa kesimpulan/penelitian Anda sudah benar, tetapi dosen Anda merasa sebaliknya. Jadi, tetaplah fleksibel dan tidak usah merasa sakit hati dengan hal-hal yang demikian itu. 7. Jujur. Sebaiknya jangan menggunakan jasa “pihak ketiga” yang akan membantu membuatkan skripsi untuk Anda atau menolong dalam mengolah data. Skripsi adalah buah tangan Anda sendiri. Kalau dalam perjalanannya Anda benar-benar tidak tahu atau menghadapi kesulitan besar, sampaikan saja kepada dosen pembimbing Anda. Kalau disampaikan dengan tulus, pastilah dengan senang hati ia akan membantu Anda. 8. Siapkan Fulus. Skripsi jelas menghabiskan dana yang cukup lumayan (dengan asumsi tidak ada sponsorships). Mulai dari akses internet, biaya cetak mencetak, ongkos kirim kuesioner, ongkos untuk membeli suvenir bagi responden penelitian, biaya transportasi menuju tempat responden, dan sebagainya. Jangan sampai penulisan skripsi macet hanya karena kehabisan dana. Ironis kan? Demikian artikel seputar Langkah Langkah Menyusun Skripsi, yang dapat saya sampaiakan untuk anda semua, semoga artikel ini bermanfaat dan skripsi anda pun cepat kelar, anda juga bisa membaca Cara Menjadi Orang Pintar Di Kelas. Terima kasih sudah berkunjung ke blog kami